ARIEF, ZAKI, DAN AIRIN PUTAR OTAK

HEBOH: WABAH COVID-19
TANGERANG | TRM
Penyebaran Covid-19 semakin sulit dikendalikan, bahkan angka pasien yang terpapar virus asal Wuhan Cina ini semakin meroket. Di Kota Tangerang diduga puluhan pejabat setinggat esselon II positif Covid-19.
Hal tersebut diketahui pasca dilakukannya Swab Test massal, di kalangan Aparat Sipil Negara (ASN) Pemkot Tangerang. Isu yang berkembang pasca Swab Test massal ada sekitar 20 pejabat positif Covid-19.
Dugaan banyaknya pejabat Pemkot Tangerang positif Covid-19, diperkuat adanya pengetatan izin keluar masuk gedung Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot) Tangerang dan pemberlakuan kembali sistem kerja Work From Home (WFH) juga Work From Field (WFF).
Menanggapi hal tersebut, Walikota Tangerang, Arief R. Wismansyah pun menampik adanya isu tersebut.
"Kemarin kan sudah swab test dan hasilnya negatif semua dan saya umumkan ke mereka," ujar Arief saat ditemui di Labkesda Kota Tangerang, pekan lalu.
Menurut Arief, pemberlakuan WFH sesuai dengan arahan Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No.67 Tahun 2020. Sebab, hasilnya semua negatif.
Arief memerintahkan pihaknya untuk segera melakukan WFH karena angka penularan Covid-19 di Kota Tangerang yang meroket.
"Saya juga dari kemarin rapat koordinasi, kalau menurut saya sejauh ini hasilnya negatif, makanya mereka jangan sampai dipaksakan akhirnya terpapar. Maka saya tegaskan tolong jaga diri jaga sesama," ucapnya.
Arief menjelaskan, selain WFH pihaknya juga menerapkan 'Work From Field' (WFF) atau bekerja dari lapangan. Contohnya petugas yang mengurusi sarana dan prasana yang menjadi tanggung jawab Pemkot Tangerang.
"Untuk yang perbaikan jalan, lampu penerangan, saluran air bisa dilakukan di lapangan," tuturnya.
Skema ini sambung Arief, berlaku untuk semua jenjang ASN di lingkungan Pemkot Tangerang kendati pelayanan masyarakat harus tetap menjadi prioritas, namun tetap mengacu pada penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 yang ketat.
"Hal ini berlaku untuk semua jenjang, mulai dari esselon II sampai dengan staff. ASN Pemkot Tangerang harus tetap melaksanakan tugas pokok dan fungsinya walaupun tidak bekerja di kantor," tegas Arief.
Lebih lanjut, orang nomor satu di Kota Tangerang ini kembali berpesan agar masyarat maupun ASN Pemkot Tangerang menerapkan Perilaku Hidup bersih Sehat (PHBS) serta protokol kesehatan 3M (Mencuci Tangan, Menjaga Jarak dan Memakai Masker).
"Makan makanan yang bergizi, berolahraga secukupnya agar tubuh tetap bugar," pungkasnya.
Keputusan tersebut guna mengendalikan penyebaran Covid-19, serta mengurangi resiko penularan di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang.
Sebagai informasi, Pemkot Tangerang memperketat pengamanan dan penerapan protokol kesehatan di sejumlah gedung pemerintahan. Hal tersebut untuk menekan angka penyebaran Covid-19 di Kota Tangerang.
Sementata itu, di wilayah Kabupaten Tangerang pun angka covid-19 juga semakin meningkat dan mengharuskan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar membuka Rumah Singgah untuk pasien Covid-19 di Hotel Yasmin Kecamatan Curug Kabupaten Tangerang.
"Hotel Yasmin Merupakan Hotel yang akan menjadi Rumah Singgah bagi Pasien OTG (Orang Tanpa Gejala) Covid-19," ujar Zaki.
Zaki menjelaskan, hotel ini berkapasitas 240 kamar yang bisa menampung pasien OTG Covid-19 Kabupaten Tangerang.
"Mudah-mudahan Hotel Yasmin ini akan di buka secepatnya menjadi rumah singgah pasien OTG Covid-19 pada tanggal 17 September," ucap Zaki.
Zaki juga mengatakan, dalam waktu dekat ini kita terus melakukan Sweb Test secara masiv untuk menjaring pasien Covid-19 berstatus OTG.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Dr. Hendra Tarmizi juga mengatakan kita akan menyiapkan 120 kamar terlebih dahulu
"Bilamana kasus Covid-19 meningkat Kita akan menggunakan langsung 240 Kamar," ujar Hendra.
Hendra juga mengatakan, selain Hotel Yasmin kita juga terus berkordinasi untuk menyiapkan rumah singgah di Kitri Bakti Untuk menjadikan Rumah Singgah namun perlu pengecekan secara menyeluruh untuk mempersiapkan Kitri Bakti.
Awalnya kita siapkan rumah singgah di Griya Anabatic untuk penanganan OTG pasien Covid, tapi karena ada kendela teknis kita pindahkan ke Hotel Yasmin.
Hal serupa pun diterapkan Pemkot Tangsel yang kembali menerapkan sistem kerja di rumah (Work From Home/WFH) bagi sejumlah pegawai untuk menekan penyebaran Covid-19.
Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany mengatakan, keputusan tersebut tertuang dalam Peraturan Walikota Tangerang Selatan Nomor 42 Tahun 2020 tentang pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Terkait adanya klaster penyebaran Covid-19 di perkantoran maka kita berlakukan lagi sistem WFH, termasuk di kantor Pemkot Tangsel. Ini adalah upaya yang kita lakukan dalam memutus penyebaran," ujar Airin.
Selain itu, Airin juga menegaskan dalam Perwal perubahan kelima tersebut dijelaskan mengenai penghentian sementara aktifitas bekerja bagi sejumlah pelaku usaha yang bergerak di bidang hiburan dan rekreasi, usaha wisata tirta, dan usaha spa.
Kemudian selama penerapan WFH dilaksanakan, maka setiap pimpinan perusahaan diimbau untuk tetap melakukan pemantauan kerja pegawai agar tetap produktif dan memberikan perlindungan kepada pekerja.
"Sering lakukan pembersihan kantor dengan penyemprotan disinfektan, menutup area bagi yang tak berkepentingan hingga melaksanakan tes cepat secara mandiri," ucapnya.
Lalu Airin menuturkan saat ini Pemkot Tangerang Selatan masuk dalam zona oranye. Namun, kewaspadaan tetap harus dilakukan karena saat ini Pemprov Banten menetapkan PSBB untuk semua Kabupaten/Kota di Banten.
Program 3M akan terus digalakkan. Tak hanya sekedar pada penggunaan masker saja tetapi juga warga harus sering mencuci tangan dan menjaga jarak.
"Sekarang ini kesannya cukup pakai masker saja. Padahal harus ada jaga jarak dan mencuci tangan. Ini yang harus ditekankan saat ini," pungkasnya. (*/jojo)
Comments (0)
Facebook Comments