KAB.TANGERANG | TR.CO.ID
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang menggelar Kampanye Gerakan Stop Boros Pangan melalui kegiatan Bantuan Pangan Dapur B2SA di Desa Curug Wetan, Kecamatan Curug, pada Kamis (26/09/2024). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pencegahan pemborosan pangan dan konsumsi pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA).
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Tangerang, Syaifullah, menjelaskan bahwa aksi stop boros pangan sangat penting.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami berharap masyarakat memahami makna dari Stop Boros Pangan. Seringkali, ketika menghadiri acara, makanan yang diambil berlebihan sehingga banyak yang tersisa. Sebaiknya ambil secukupnya dengan prinsip gizi seimbang dan habiskan,” ungkap Syaifullah, kemarin,
Kepala DPKP Kabupaten Tangerang, Asep Jatnika Sutrisno, menegaskan bahwa sosialisasi dan kampanye ini merujuk pada Surat Edaran Bupati Tangerang (SE) Nomor 11 Tahun 2024 tentang Gerakan Selamatkan Pangan Melalui Aksi Stop Boros Pangan. Surat edaran tersebut mengamanahkan kampanye melalui kegiatan Pemkab Tangerang di enam kecamatan dan sepuluh desa.
“Kami memberikan bantuan pangan kepada warga Curug sekaligus mengkampanyekan stop boros pangan agar masyarakat tidak membelanjakan bahan pangan secara berlebihan dan mengonsumsi secukupnya,” kata Asep di depan peserta penyaluran bantuan pangan.
Lebih lanjut, Asep menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Tangerang mengharapkan berbagai pihak, termasuk perangkat daerah, rumah sakit, kementerian agama, sekolah, dan organisasi masyarakat, untuk turut mengkampanyekan Gerakan Selamatkan Pangan. Beberapa langkah yang diharapkan dapat diterapkan adalah:
Mengambil makanan secukupnya dengan prinsip gizi seimbang dan menghabiskannya.
Membawa pulang makanan yang tersisa (take away).
Bijak dalam berbelanja pangan dengan membuat perencanaan sebelum berbelanja.
Mengelola penyimpanan bahan makanan dengan wadah yang sesuai.
Memeriksa tanggal kedaluwarsa makanan.
Mengolah kembali pangan yang berpotensi terbuang menjadi menu yang variatif.
Memasak dan menghidangkan makanan sesuai porsi.
Mendonasikan makanan berlebih kepada yang membutuhkan.
Kampanye ini diharapkan dapat mengurangi pemborosan pangan dan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan pangan yang baik demi keberlanjutan dan kesejahteraan bersama.
(dam/ris)