LAMPUNG | TR.CO.ID
Musyawarah Wilayah (Muswil) I Dewan Pimpinan Wilayah Persatuan Advokasi Indonesia (DPW Persadin) Provinsi Lampung diselenggarakan pada Selasa (10/9/24) di Hotel Amalia, Bandar Lampung. Acara ini mengusung tema “Persadin Jaya, Persadin Milik Kita Bersama”.
Hadir dalam Muswil tersebut sejumlah tokoh penting, termasuk Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Lampung, perwakilan organisasi advokat, lembaga bantuan hukum, dekan fakultas hukum dari berbagai perguruan tinggi di Lampung, serta tokoh masyarakat, organisasi kemasyarakatan, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), organisasi media, dan wartawan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua panitia pelaksana Muswil I DPW Persadin Provinsi Lampung, Suwardi, melaporkan bahwa acara ini terdiri dari dua rangkaian kegiatan utama. “Kegiatan pertama adalah pembukaan Muswil, kemudian dilanjutkan dengan musyawarah yang diikuti oleh seluruh anggota Persadin se-Provinsi Lampung sesuai dengan ketentuan AD/ART organisasi,” jelasnya.
Suwardi juga menambahkan bahwa agenda utama Muswil ini adalah membahas program kerja serta pemilihan Ketua DPW Persadin Provinsi Lampung untuk periode 2024-2028. Setelah pemilihan, pelantikan ketua dan pengurus terpilih juga akan dilaksanakan di lokasi yang sama.
Sementara itu, Ketua Caretaker DPW Persadin Provinsi Lampung, H. Benny HN Mansyur, menyampaikan bahwa Muswil I ini menjadi tonggak penting bagi organisasi di Lampung. “Momentum Muswil I ini bertepatan dengan bulan September, setelah sebelumnya kita telah melaksanakan satu kali PKPA dan pengambilan sumpah. Rencana ke depan, PKPA berikutnya akan dilaksanakan pada Oktober 2024, diikuti dengan pengambilan sumpah untuk kedua kalinya di Provinsi Lampung,” ujar Benny.
Benny juga menegaskan bahwa mayoritas anggota Persadin di Lampung sudah memiliki pengalaman yang matang sebelum bergabung, terutama di organisasi LSM, sehingga mereka sudah siap untuk menjalankan tugas advokasi.
Sebelum acara pembukaan dimulai, Alzier Dianis Thabrani, anggota Dewan Pembina Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Persadin, didaulat oleh peserta Muswil untuk menjabat sebagai Ketua Dewan Penasehat DPW Persadin Lampung. Dalam sambutannya, Alzier berharap agar DPW Persadin Lampung dapat berperan aktif dalam membantu masyarakat menangani persoalan hukum.
“Saya meminta agar DPW Persadin Provinsi Lampung benar-benar menjadi jembatan antara masyarakat dengan aparat penegak hukum, termasuk kejaksaan, kepolisian, tentara, dan pemerintah daerah, sehingga dapat tercipta koordinasi yang baik demi kemajuan Provinsi Lampung,” kata Alzier.
Ditempat yang sama, Ketua Umum DPN Persadin, Dr. KRT. Oking Ganda Miharja, dalam sambutannya sekaligus membuka Muswil I, menyampaikan bahwa DPW Persadin Provinsi Lampung diberi otonomi khusus. “Saya memberikan otonomi khusus kepada DPW Persadin Provinsi Lampung dan DPW Persadin Jawa Barat, karena Lampung adalah barometer kemajuan Persadin,” ujar Oking yang juga putra Lampung
Oking juga menjelaskan bahwa Persadin memiliki anggota dengan latar belakang yang beragam, mulai dari mantan aktivis, politisi, hingga wartawan, jadi rata-rata anggota Persadin sudah siap dan matang. Meski demikian, banyak anggota yang belum memenuhi syarat untuk beracara di pengadilan. “Kami akan membantu anggota Persadin yang memiliki latar belakang pendidikan hukum agar dapat menjadi advokat dan beracara di pengadilan,” tambahnya.
Menurut Oking, DPW Persadin di Lampung memiliki potensi besar dengan sumber daya manusia yang siap bersaing di tingkat nasional. Saat ini, Persadin telah terbentuk di 22 dari 38 provinsi di Indonesia, dan Lampung menjadi salah satu daerah yang menunjukkan perkembangan signifikan.
Di akhir sambutannya, Ketua Umum DPN Persadin mengucapkan selamat kepada DPW Persadin Provinsi Lampung atas terselenggaranya Muswil I, serta berharap status otonomi khusus yang diberikan dapat membawa kemajuan bagi organisasi di Lampung. (fj/dam)