Semenjak Covid-19, Kunjungan Objek Wisata di Lebak Sepi

Semenjak Covid-19, Kunjungan Objek Wisata di Lebak Sepi
Wisata budaya Baduy yang ditutup sementara. istimewa

LEBAK | TRM

Semenjak wabah Covid-19 melanda, tempat wisata budaya yang ada di Kabupaten Lebak ditutup sementara.
Akibatnya, wisata-wisata budaya ini mengalami kevacuman dan sepi pengunjung karena harus mematuhi protokol kesehatan (Prokes) sesuai anjuran Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya

Penutupan semua tempat wisata yang ada di Kabupaten Lebak tersebut, dalam rangka mengurangi penyebaran virus corana di tempat keramaian, apalagi wilayah Lebak terkena dampak dari penyebaran Covid-19 dari daerah lain.

"Arahan dari Bupati Lebak untuk menutup sementara tempat destinasi wisata yang rame dikunjungi oleh warga dari luar Kabupaten Lebak. Ini langkah yang tepat, kebijakan ini diambil dalam rangka mengurangi penyebaran Covid-19," ujar Diki Ginanjar Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata pada Dinas Pariwisata Kabupaten Lebak, Sabtu (28/11).

Menurut Diki, pihaknya melanjuti intruksi Bupati dengan cara memonitoring tempat wisata yang rawan penyebaran Covid-19, pemantauan ini dilakukan secara terus menerus baik dalam Kota Rangkasbitung maupun di luar Rangkasbitung.

“Kami selalu koordinasi dengan pihak-pihak dari pengelola objek wisata yang ditugaskan oleh Dinas Pariwisata jika kami tidak sempat memantau kegiatan dedstinasi wisata karena luasnya wilayah Kabupaten Lebak,” ucapnya.

"Selama monitoring ke lapangan, kami belum menemukan para pengusaha yang melanggar aturan. Semua masih patuh pada aturan Prokes dan anjuran Bupati Lebak,” imbuhnya.

Diki menghimbau kepada Dinas Perhubungan Provinsi Banten, untuk mengganti plang petunjuk arah objek wisata Baduy dengan bahasa SABA Budaya Baduy, agar kita tau bahasa itu sudah tertuang dalam Peraturan Desa (Perdes) nomor 1 tahun 2007.

“Wisata Saba Budaya Baduy sudah masuk dalam Perdes nomor 1 tahun 2007, untuk itu kami minta kepada Dishub Banten untuk segera mengganti plang petunjuk arah sehingga pengunjung lebih mudah menuju objek wisata,” pungkasnya. (zal/jojo)