JAKARTA | TR.CO.ID
Anthony Sinisuka Ginting mengungkapkan mimpinya meraih medali emas di Olimpiade 2024 Paris. Menatap ajang besar itu, pebulutangkis ranking 2 dunia itu bakal melakukan persiapan secara maksimal.
“Ya, masih banyak sih (mimpi yang ingin dicapai). Jadi masih terus bermimpi dan berusaha untuk mencapainya ya salah satunya Olimpiade,” kata Ginting di sela-sela acara Aqua Cup 2023, di Jakarta, kemarin. Ginting merupakan salah satu brand ambassador yang mengkampanyekan Inspire Future Dreams.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kemarin saya dapat medali perunggu (Olimpiade Tokyo), dan tahun depan yang terdekat dan paling prestisius itu Olympic jadi itu adalah tujuan utamanya, karena memang empat tahun sekali juga,” katanya.
“Tapi selama perjalanan itu juga ada pertandingan-pertandingan prestisius juga. Mungkin seperti World Championship, Asian Games, All England, dan turnamen lainnya yang jadi target dan keinginan juga. Jadi sambil waktu berjalan sambil dipersiapkan,” ungkapnya.
Ginting sendiri saat ini masih terus berjuang mengumpulkan poin untuk dapat lolos ke Olimpiade. Menukil laman ranking BWF road to Paris, juara Singapore Open 2023 itu kini menempati peringkat kelima dengan 66.671 poin.
Adapun masing-masing NOC dapat mengirimkan dua wakil baik nomor single maupun double. Dengan catatan, atlet-atlet tunggal tersebut berada di daftar 16 besar. Sementara nomor double dapat mengirimkan dua wakil jika berada di peringkat delapan besar.
Nah, khusus tunggal putra, selain Ginting, Indonesia juga menempatkan Jonatan Christie, yang kini berada di peringkat delapan ranking Road to Paris. Posisi itu masih bersifat sementara, sebab perhitungan poin masih terus berjalan hingga 30 April tahun depan.
Namun, mempertahankan posisi itu tentu tak mudah. Ginting dkk juga harus bisa konsisten di setiap kejuaraan yang diikuti, termasuk di turnamen Kumamoto Masters Japan 2023 pada 14-19 November ini. Ginting akan memulai perjuangannya dengan melawan Weng Hong Yang dari Hong Kong.
Sejauh ini, Ginting belum pernah menang dari Hong Yang dalam tiga kali pertemuan yang bergulir sepanjang tahun ini.
“Pastinya seperti sebelum-sebelumnya yang dibilang juga semuanya ketat dan lebih menantang, dan pastinya menarik buat kita semua bersaing satu sama lain. Bukan hanya di Indonesia tapi juga negara lain yang bisa dilihat,” kata Ginting.
“Bukan cuma soal ranking tapi juga kualitas dan kemampuan yang bagus juga. Jadi setiap turnamen punya kesempatan yang sama mau berapa pun ranking dia. Mau ranking paling tinggi atau rendah sekali pun punya kesempatan yang sama. Itu yang harus dipersiapkan maksimal dan di pertandingan kami anggapnya sama saja lah rankingnya. Jadi tak terlalu berpikir ke sana,” tandasnya.
Penulis : DTS
Editor : Haris Sujarsad