Disnakeswan Temukan Hewan Kurban Sakit Mulut dan Mata

Senin, 10 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

LEBAK | TR.CO.ID

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Lebak melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban dan ditemukan lima ekor ternak sakit mulut dan mata.

“Kelima ekor ternak itu, dua domba mengalami orf/keropeng mulut dan tiga ekor sapi sakit mata,” kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lebak drh Hanik Malichatin, kepada wartawan, Sabtu (08/06/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Terhadap hewan ternak kurban yang sakit mulut dan mata dilakukan pengobatan serta terapi pemberian salep dan obat tetes mata.

Kedua penyakit tersebut tidak berbahaya dan dapat disembuhkan serta bukan termasuk zoonosis (penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia).

Baca Juga:  DKP Lakukan Pembinaan dan Penyuluhan Pertanian, Di KWT Mina Lestari

Pemeriksaan kesehatan hewan kurban menjelang Idul Adha 2024 juga melibatkan Dinas Pertanian Provinsi Banten.

Petugas melakukan pemeriksaan di 14 lapak penjualan hewan kurban di Kecamatan Rangkasbitung, Cibadak dan Kalanganyar.

Pemeriksaan kesehatan hewan ternak kurban mulai pemantauan fisik dan performa ternak per individu.

Jumlah hewan kurban yang diperiksa kesehatannya itu sebanyak 548 ekor, terdiri dari 148 ekor sapi, 25 ekor kerbau dan 375 ekor domba

Harga ternak sapi dijual dengan kisaran Rp15 juta hingga Rp60 juta, kerbau Rp30 juta hingga Rp50 juta dan domba Rp2,5 juta hingga Rp8,5 juta per ekor.

Untuk ternak domba berasal dari Cianjur dan Garut, sapi dari Lumajang, Bali dan Lampung, sedangkan kerbau berasal dari Lebak (lokal).

Baca Juga:  Pasar Anyar Selatan Segera Siap Tampung Pedagang

“Kami memberikan stiker kepada lapak penjualan hewan kurban yang telah diperiksa kesehatannya,” ujarnya.

Terpisah, Rahmat Yuniar, Kepala Disnakeswan Lebak menambahkan, selain melakukan pemeriksaan hewan, pihaknya juga melakukan pengawasan ketat terhadap lalu lintas ternak dan penjualan hewan kurban.

Pengawasan ini bertujuan untuk mencegah penyebaran penyakit dan memastikan hewan-hewan tersebut sehat sebelum dijual kepada masyarakat.

Selain itu, sebelum hewan kurban disembelih, maka tim dari dinas setempat melakukan pemeriksaan kesehatan antemortem untuk memastikan bahwa hewan-hewan tersebut bebas dari penyakit.

“Kami juga melakukan pemeriksaan post-mortem setelah penyembelihan untuk memastikan daging yang didistribusikan kepada masyarakat adalah sehat dan halal,” katanya menambahkan. (Jat/eem/TR)

Berita Terkait

Raker Ke-4 JMSI Kota Tangerang: Wujudkan Media Siber Berintegritas
Heboh : Pelayanan Publik Kota Tangerang Jadi Rujukan Nasional Inovasi Percepatan Pelayanan Publik
Pendaftaran PPPK Tahap II Diperpanjang Hingga 20 Januari 2025
PERUMDAM TKR Paparkan Kinerja dan Cakupan Pelayanan Air Bersih kepada Komisi II DPRD
UMSK 2025 Bakal Direvisi
Bappeda Pandeglang Undang Perguruan Tinggi Bahas Pengentasan Kemiskinan Ekstrim
Revitalisasi Pasar Anyar Kota Tangerang Hampir Rampung Pedagang Sambut Antusias
Tabrani Dilantik Jadi Dirjen Pengembangan Ekonomi di Kemendes
Berita ini 11 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 20 Januari 2025 - 12:08 WIB

Raker Ke-4 JMSI Kota Tangerang: Wujudkan Media Siber Berintegritas

Senin, 20 Januari 2025 - 11:19 WIB

Pendaftaran PPPK Tahap II Diperpanjang Hingga 20 Januari 2025

Jumat, 17 Januari 2025 - 23:22 WIB

PERUMDAM TKR Paparkan Kinerja dan Cakupan Pelayanan Air Bersih kepada Komisi II DPRD

Jumat, 17 Januari 2025 - 11:13 WIB

UMSK 2025 Bakal Direvisi

Jumat, 17 Januari 2025 - 11:02 WIB

Bappeda Pandeglang Undang Perguruan Tinggi Bahas Pengentasan Kemiskinan Ekstrim

Berita Terbaru

Pemerintahan

Raker Ke-4 JMSI Kota Tangerang: Wujudkan Media Siber Berintegritas

Senin, 20 Jan 2025 - 12:08 WIB