TANGERANG | TR.CO.ID
Pemerintah Kota Tangerang telah berhasil menorehkan prestasi luar biasa melalui pembangunan yang pesat dan efektif. Salah satu buktinya adalah kehadiran Jembatan Kaca Berendeng yang kini menjadi ikon pariwisata terkemuka di Kota Tangerang.
Jembatan Kaca Berendeng, yang berdiri megah di tengah Sungai Cisadane, bukan hanya sekadar infrastruktur penghubung. Lebih dari itu, jembatan ini menjadi simbol kebersamaan dalam mewujudkan pembangunan yang mengintegrasikan sejarah, budaya, dan potensi pariwisata Kota Tangerang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Dalam struktur jembatan ini terlihat tidak hanya kegunaannya sebagai penghubung, tetapi juga sebagai representasi kekayaan budaya dan sejarah Kota Tangerang. Desain uniknya yang dipenuhi dengan warna-warni cerah dan motif naga menjadi penanda penting dari keragaman budaya yang memikat,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang, Rizal Ridolloh, kemarin.
Jembatan Kaca Berendeng saat ini telah menjadi destinasi favorit bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Dengan latar belakang Sungai Cisadane yang menakjubkan, jembatan ini tidak hanya menawarkan spot foto yang menarik, tetapi juga sering digunakan sebagai lokasi Car Free Day (CFD) yang rutin diadakan setiap akhir pekan.
“Pengunjung dari berbagai daerah sering datang ke sini. Selain menikmati keindahan jembatan, mereka juga bisa menikmati suasana yang menyenangkan sambil menikmati kuliner di sekitar Sungai Cisadane. Jembatan Kaca Berendeng benar-benar memberikan suasana yang berbeda dan berharga bagi masyarakat Kota Tangerang,” ungkap Fadil, salah satu pengunjung.
Keberhasilan Jembatan Kaca Berendeng tidak hanya terletak pada nilai pariwisatanya. Jembatan ini juga berhasil mengatasi masalah kemacetan yang sering terjadi di Jalan K.S Tubun menuju Jalan Daan Mogot, Kota Tangerang.
“Jembatan Kaca Berendeng berhasil memecah masalah kemacetan di sekitarnya. Sebagai penghubung antara Tangerang Barat dan Tangerang Timur, jembatan ini telah memberikan solusi bagi masyarakat dalam mengakses daerah tersebut dengan lebih lancar, terutama selama hari kerja,” tambah Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Dinas PUPR), Ruta Ireng Wicaksono.
Penulis : ali
Editor : ris