MADRID | TR.CO.ID
Barcelona (Barca) kini tengah menghadapi tantangan di La Liga setelah serangkaian hasil buruk yang memengaruhi posisi mereka di klasemen. Media Spanyol ramai memberitakan bahwa taktik yang diterapkan oleh pelatih anyar, Hansi Flick, mulai bisa dipahami dan dibaca oleh lawan-lawan mereka, yang membuat Barca kini tak lagi menakutkan di kompetisi domestik.
Pada awal kepemimpinan Hansi Flick, Barcelona tampil mengesankan dengan meraih tujuh kemenangan berturut-turut di La Liga, termasuk kemenangan 4-0 atas Real Madrid di Santiago Bernabeu. Namun, sejak kekalahan 2-4 dari Osasuna pada akhir September 2024, performa mereka mulai menurun, dan dalam tiga pertandingan terakhir, Barca kalah dari Real Sociedad (0-1) dan Las Palmas (1-2), serta bermain imbang dengan Celta Vigo (2-2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kini, Barcelona hanya unggul satu poin dari Real Madrid, dan posisi mereka di puncak klasemen semakin terancam. Jurnalis Luis Rojo dalam artikelnya di Marca menyatakan, “Segalanya berantakan dalam tiga pertandingan, dan tidak ada yang benar-benar tahu alasannya.”
Media Diario Sport menyebutkan beberapa faktor penyebab penurunan performa Barcelona. Salah satunya adalah taktik jebakan offside yang mulai dimanfaatkan lawan secara lebih efektif. Beberapa klub seperti Real Sociedad, Celta, dan Las Palmas dinilai lebih berhasil memanfaatkan formasi tinggi Barcelona untuk menjerat pemain lawan dalam posisi offside. Sebagai contoh, dalam pertandingan melawan Real Madrid, Barcelona berhasil menjebak Kylian Mbappe delapan kali offside, tetapi efektivitas ini mulai menurun dalam pertandingan-pertandingan selanjutnya.
Selain itu, Barcelona juga disebut mengalami krisis fisik akibat minimnya rotasi pemain, yang membuat skuad terlihat kelelahan. Ketergantungan berlebihan pada bintang muda Lamine Yamal yang absen dalam beberapa laga penting juga menjadi faktor penurunan performa. Dalam empat laga La Liga di mana Barcelona kehilangan poin, Yamal tidak menjadi starter, dan absen karena cedera pada dua pertandingan penting lainnya.
Menyikapi situasi ini, Hansi Flick mengakui kurangnya kekompakan tim sebagai penyebab penurunan performa. Namun, ia tetap optimis bahwa Barcelona dapat kembali ke jalur kemenangan. “Ketika tim bertahan, menyerang, dan terhubung dengan baik, kemenangan akan datang,” ungkap Flick. Ia juga menekankan pentingnya keselarasan antar pemain untuk meningkatkan performa tim secara keseluruhan.
Barcelona kini bersiap menghadapi dua laga tandang berturut-turut di La Liga, melawan Mallorca pada 3 Desember dan Real Betis pada 7 Desember 2024. Masyarakat dan penggemar sepak bola akan menantikan apakah Hansi Flick masih bisa mengandalkan taktiknya untuk membawa Barcelona kembali ke jalur kemenangan.
(bs)