TANGERANG | TR.CO.ID
Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) terus berkomitmen meningkatkan literasi digital di kalangan generasi muda Kota Tangerang, kali ini berkolaborasi dengan Global Institute menyelenggarakan Sosialisasi Internet Sehat.
Kegiatan itu dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kominfo Kota Tangerang, Indri Astuti, acara ditujukan untuk mengedukasi mahasiswa tentang literasi digital, dengan tujuan membangun generasi muda yang paham cara berinternet secara bijak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sosialisasi tersebut merupakan agenda rutin yang diselenggarakan setiap tahun di Kota Tangerang,” ujar Indri Astuti Kadis Kominfo melalui Kepala Bidang Pengembangan E-Government Diskominfo Kota Tangerang Rizky F. Sunaryo.
Tambah Rizky, berjalan interaktif, sosialisasi tersebut bertujuan untuk mengedukasi para pengguna internet agar lebih bijak, positif dan aman sebagai langkah preventif dalam mengantisipasi penyalahgunaan internet, seperti penipuan online, berita bohong (hoaks), cyberbullying dan penyebaran konten negatif.
“Kami melalui sosialisasi ini secara khusus mengajak para generasi muda untuk mengenal etika berinternet secara sehat, hal ini sangat penting karena saat ini keseharian para generasi muda yang tidak bisa lepas dari media sosial,” paparnya.
Ia melanjutkan, Pemkot Tangerang juga menggandeng narasumber berkompeten, yakni Savero K. Dwipayama untuk membagikan pengalamannya dalam rangka meningkatkan kompetensi literasi digital generasi muda di Kota Tangerang.
Selain itu, Pemkot Tangerang berharap lewat sosialisasi tersebut dapat mewujudkan kesadaran masyarakat khususnya generasi muda yang mampu memanfaatkan internet secara produktif, aman dan bertanggung jawab.
“Kami juga berharap melalui sosialisasi ini para generasi muda memahami potensi risiko dari aktivitas berinternet yang selama ini dijalani, sehingga tidak lagi ditemukan kasus-kasus yang merugikan banyak pihak,” pungkasnya.
Savero Dwipayana, seorang pakar digital yang memberi banyak tips untuk menjaga keamanan saat berselancar di internet. Menurutnya, “Internet bisa menjadi alat yang bermanfaat atau berbahaya, tergantung bagaimana kita menggunakannya.” Ia mengajak semua peserta untuk lebih bijak dalam berbagi informasi online agar terhindar dari risiko.
Savero menjelaskan bahwa internet memiliki dua alat utama, yaitu media sosial (seperti Facebook, Instagram, dan TikTok) dan alat percakapan (seperti WhatsApp dan Telegram). Di media sosial, seringkali terjadi penyebaran hoaks yang berbahaya. Untuk membantu kita memastikan kebenaran suatu berita, website s.id/cekhoax bisa kita gunakan untuk memeriksa apakah berita itu benar atau bohong.
Penipuan Online Melalui WhatsApp dan Alat Percakapan Lain
Pada alat percakapan seperti WhatsApp, Savero mengingatkan agar waspada terhadap penipuan berbentuk link yang sering disebarkan tanpa tahu asal-usulnya. Link tersebut bisa jadi phishing yang bertujuan mencuri data.
“Hati-hati juga dengan SMS penipuan yang mengiming-imingi hadiah besar dan meminta kita untuk mengklik link tertentu,” imbuhnya. (fj/dam)