PANDEGLANG | TR.CO.ID
Calon Bupati Pandeglang, H. Fitron Nur Ikhsan, disambut hangat oleh masyarakat Desa Panjang Jaya, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, pada kunjungan silaturahminya, Sabtu (8/9/24). Kehadiran H. Fitron yang berpasangan dengan Hj. Diana Drimawati Jayabaya (nomor urut 1) ini mendapat berbagai dukungan dan harapan dari warga setempat.
Amud, Koordinator Wilayah (Korwil) Forum Komunikasi Pengusaha Syariah (FKPS) Kecamatan Mandalawangi, menyampaikan rasa syukur atas kedatangan H. Fitron. “Alhamdulillah, hari ini kita kedatangan calon Bupati Pandeglang, H. Fitron, yang berpasangan dengan Ibu Hj. Diana. Ini adalah kesempatan bersilaturahmi dalam suasana kekeluargaan yang sangat hangat,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Amud juga menegaskan bahwa FKPS akan berjuang maksimal untuk memenangkan H. Fitron dalam Pilkada mendatang. “Demi kemenangan, saya siap berkorban, tidak hanya tenaga, pikiran, dan materi, tetapi juga fasilitas seperti kendaraan untuk kepentingan pelayanan masyarakat Mandalawangi,” ungkap Amud.
Dalam sambutannya, H. Fitron menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan yang diberikan warga Desa Panjang Jaya. “Saya bersyukur bisa hadir di sini berkat wasilah dari Bapak Amud dan FKPS, serta para tokoh yang turut mensukseskan acara ini. Semoga kita semua diberikan kemuliaan oleh Allah SWT,” katanya.
H. Fitron juga mengapresiasi semangat masyarakat Desa Panjang Jaya. “Dari semua tempat yang saya kunjungi, Desa Panjang Jaya adalah yang paling meriah. Saya yakin desa ini akan mencetak sejarah di Pandeglang pada Pilkada nanti,” ujarnya.
Fitron menekankan bahwa perubahan dapat dimulai dari orang-orang kecil, bukan hanya oleh tokoh besar. “Banyak yang bertanya, kenapa saya berani maju sebagai calon Bupati. Di belakang saya tidak ada siapa-siapa, tetapi saya percaya, masyarakat bersatu bisa mencetak sejarah di Pilkada 27 November nanti,” tegasnya.
Ia juga mengkritik praktik intimidasi yang dialami masyarakat terkait pilihan politik. “Saya sering mendengar laporan bahwa ada warga yang diancam oleh kepala desa jika memilih saya. Bantuan itu sudah tertulis di kementerian, tidak ada kepala desa yang bisa mencoret bantuan tersebut,” jelas Fitron. Ia menambahkan bahwa pemimpin seharusnya “ngayomi” (mengayomi) rakyat, bukan menakut-nakuti dengan ancaman.
Fitron menutup sambutannya dengan mengajak masyarakat untuk bersatu dan berani melawan rasa takut. “Saya ingin menularkan keberanian ini kepada masyarakat. Jika kita ingin perubahan, kita harus melangkah dengan hati bersih, dan pertolongan Allah SWT pasti akan datang,” pungkasnya.
Dodi, salah satu warga setempat, mengaku bangga dengan kedatangan calon Bupati Fitron. “Setidaknya, setelah datang ke desa ini, beliau akan tahu kebutuhan masyarakat, seperti pembangunan jalan dan lainnya. Alhamdulillah, sekarang kita bisa melihat langsung sosoknya, tidak hanya dari gambar di jalanan,” ujar Dodi. (ian/dam)