Pemerintah Butuh Rp 2300 Triliun

Kamis, 7 Maret 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTARAYA | TR.CO.ID

Pembangunan infrastruktur besar-besaran dibutuhkan untuk memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT). Tentunya pemanfaatannya membutuhkan anggaran hingga Rp 2300 triliun hingga 2040.

Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menerangkan, untuk mendekatkan pembangkit listrik tenaga hidro dengan pusat permintaan listrik dibutuhkan pembangunan transmisi. Di sisi lain, jarak antara sumber listrik dan pusat permintaan jaraknya relatif jauh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Maka, kita melihat seperti itu, dengan terpaksa, ini akan ada pembangunan transmisi dalam skala yang sangat besar, namanya green enabling transmission. Kemarin hitung-hitungan kalau perintahnya Pak Dirjen ‘Pak Dirut itu tolong petakan semua potensinya, kita bikin backbone’,” ujarnya dalam acara Road to PLN Investment Days 2024, di Jakarta, dikutip Rabu (6/3).

Baca Juga:  Pemilih Disabilitas di Pilkada Bakal di Fasilitasi Pemkab

Ia mengungkap, potensi pembangkit hidro terdapat di Sumatera Utara dan Aceh. Namun, pusat permintaan listrik ada di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.”Transmisinya jaraknya berapa? 3.500 kilometer, itu hanya backbone-nya,” ujar Darmawan.Kemudian, transmisi itu didekatkan lagi ke sumber permintaan listrik.

Berdasarkan perhitungannya, dibutuhkan transmisi 47.000 km. “Jadi kalau 47.000 kilometer, kalau Pak mau keliling bumi bersama dengan saya, itu 42.500 keliling bumi, ditambah 5 ribu lagi, 47.500 itu. Jadi, dalam hal ini, ada suatu pembangunan infrastruktur secara masif,” ungkapnya.

Baca Juga:  Airin Dicintai Warga Banten

Pada kesempatan itu, Darmawan mengungkap bocoran draft Rencana Umum Ketanagalistrikan (RUKN) terbaru. Dia mengatakan, akan ada penambahan pembangkit dengan kapasitas 80 giga watt (GW) sampai 2040 di mana 75%-nya berasal dari EBT.

Darmawan mengatakan, akan ada sekitar 30 GW pembangkit dari berasal hidro dan geothermal. Kemudian, 28 GW dari angin dan surya. Jika ditotal, kebutuhan anggaran untuk infrastruktur kelistrikan ini hingga 2040 mencapai Rp 2.300 triliun.

“Price tag-nya, dihitung kemarin sekitar US$ 152 miliar. Jadi kalau kalikan Rp 15.000, sekitar RR2.300 triliun antara hari ini sampai 2040,” ujarnya. (jr)

Berita Terkait

Dugaan Kepentingan Bisnis dan Politik dalam Kasus Pagar Laut, MPSI Angkat Bicara
Musrenbang 2026, Sindang Jaya Fokus Pembangunan Sekolah
Sekda Ingatkan OPD Fokus Anggaran
Musrenbang Kecamatan Balaraja Fokus Penguatan SDM Untuk Pembangunan Berkelanjutan
Pelantikan Kepala Daerah 6 Februari 2025 Pemerintah dan DPR Sepakat
Pemkot Tangerang Raih Penghargaan Opini Kualitas Tertinggi Dalam Pelayanan Publik
Alokasikan Rp7,5 Miliar, Untuk Pengembangan Agrowisata Cikapek
2.218 Pegawai Honorer Mendaftar Tes PPPK Resmi Ditutup
Berita ini 32 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 24 Januari 2025 - 16:14 WIB

Dugaan Kepentingan Bisnis dan Politik dalam Kasus Pagar Laut, MPSI Angkat Bicara

Jumat, 24 Januari 2025 - 10:34 WIB

Musrenbang 2026, Sindang Jaya Fokus Pembangunan Sekolah

Jumat, 24 Januari 2025 - 10:11 WIB

Sekda Ingatkan OPD Fokus Anggaran

Kamis, 23 Januari 2025 - 11:11 WIB

Musrenbang Kecamatan Balaraja Fokus Penguatan SDM Untuk Pembangunan Berkelanjutan

Kamis, 23 Januari 2025 - 11:03 WIB

Pelantikan Kepala Daerah 6 Februari 2025 Pemerintah dan DPR Sepakat

Berita Terbaru

TANGERANG

Kontraktor Putus Modal Biang Kerok Proyek SMPN 34 Mangkrak

Jumat, 24 Jan 2025 - 11:00 WIB

TANGERANG

Gubernur Banten Terpilih Resmikan Peternakan Harmonis Farm

Jumat, 24 Jan 2025 - 10:42 WIB

Pemerintahan

Musrenbang 2026, Sindang Jaya Fokus Pembangunan Sekolah

Jumat, 24 Jan 2025 - 10:34 WIB

Bola

Timnas Indonesia Punya Jersey Baru

Jumat, 24 Jan 2025 - 10:24 WIB