LEBAK | TR.CO.ID
Sejumlah warga Desa Senang Hati, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak merasa kecewa dengan pelaksanaan program Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang berada di wilayah Desa Senang Hati. Pasalnya mereka merasa sudah dibohongi perihal pekerjaan proyek SPAM itu.
Menurut Rizal, seorang warga Desa Senang Hati mengatakan, jika dirinya bersama masyarakat merasa kecewa karena dibohongi oleh Pemerintah Kabupaten Lebak melalui Dinas PUPR. Kekecewaan itu bermula ketika masyarakat diminta membuat Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) guna melakukan pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan SPAM yang bernilai Rp632.750.000 dan berasal dari dana ABPD ll Lebak. Namun, saat kegiatan itu terealisasi, malah kegiatannya dilalukan oleh pemborong.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami merasa kecewa, karena kami telah dibohongi. Dulu kami diminta untuk memuat KSM untuk mengelola kegiatan proyek SPAM itu, tapi setelah terealisasi, malah pemborong yang mengerjakan kegiatan itu, apa artinya pembentukan KSM kalau begitu,” kata Rizal, kepada wartawan, Senin (29/7/24).
Selain itu kata Rizal, saat pelaksanaan pekerjaan proyek SPAM itu warga sekitar tidak pernah dilibatkan, baik sebagai pekerja ataupun supplier material. Semua pekerjaan dan material langsung di bawa dari Rangkasbitung. Sehingga masyarakat merasa hanya dijadikan penonton saja.
“Pekerjanya itu semua dari Rangkasbitung, tidak ada warga sini, bahkan material yang digunakan juga dari Rangkas semua, padahal disini juga ada toko bangunan,” ujarnya lagi.
Pekerja di lapangan juga kata dia dinilai melanggar aturan. Karena tidak dibekali dengan alat pelindung diri seperti sepatu boot, helm dan alat peraga lainnya.
”Tidak memakai pelindung, khawatir pekerja di lapangan bisa mengalami kecelakaan kerja,” katanya lagi.
Kepala Desa Senang Hati, Agus membenarkan jika kegiatan pembangunan SPAM diwilayahnya kini sedang mendapatkan keluhan dari warga. Keluhan itu diantaranya tidak dilibatkannya KSM, padahal sejak awal, KSM dibuat untuk mengelola pekerjaan SPAM. Lanjut Agus, pekerjaannya juga sepertinya tidak sesuai spek, mengingat jika melihat pembuatan sumur bor nampaknya nanti tidak akan bisa memasok air ke ratusan rumah warga.
“Bener sih informasinya seperti itu, warga merasa diabaikan. Bahkan, melenceng dari rencana semula yang akan dikerjakan oleh KSM. Tapi kini malah sama pemborong,” kata Kepala Desa Senang Hati.
Sementara itu, Tono, yang disebut sebut penanggung jawab pelaksana SPAM di Desa Senang Hati tidak berkomentar banyak, ia hanya mengaku sedang sibuk.
”Jangan hari ini ya, nanti saja, saya sedang sibuk,” kata Tono. (jat/dam)