PANDEGLANG | TR.CO.ID
Bencana banjir yang melanda 18 kecamatan di Kabupaten Pandeglang selama lima hari terakhir berdampak serius pada ribuan warga. Data yang dihimpun menyebutkan bahwa sebanyak 14.000 Kepala Keluarga (KK) dengan total 51.277 jiwa mengalami dampak langsung akibat bencana ini.
Selain itu, laporan mencatat kerusakan rumah dengan rincian 2 unit rumah rusak ringan dan 2 unit rusak berat. Tragisnya, satu korban dari jumlah total jiwa yang terdampak dilaporkan meninggal dunia akibat bencana ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pandeglang, Riza Ahmad Kurniawan, menjelaskan bahwa bencana ini dipicu oleh curah hujan deras yang mengguyur kawasan Pandeglang selama kurang lebih satu minggu.
“Dari 18 kecamatan tersebut ada 61 desa yang terkena banjir. Jumlah KK secara keseluruhan sebanyak 14.000 dengan 51.277 jiwa terdampak,” ujarnya, Rabu (11/12/2024).
Sekretaris BPBD Pandeglang, Nana Mulyana, menambahkan bahwa meskipun sebagian besar banjir sudah surut, masih ada laporan kenaikan air di beberapa lokasi, seperti Kecamatan Pagelaran, yang sempat mengalami genangan kembali.
“Di Pagelaran kemarin sempat ada kenaikan air ke permukiman, tetapi hanya berlangsung beberapa jam sebelum akhirnya surut kembali,” ujar Nana.
Meski kondisi banjir telah mulai mereda, status siaga darurat masih diberlakukan hingga 17 Desember 2024 mendatang. BPBD Pandeglang tetap berupaya melakukan pemantauan dan menyiagakan peralatan dan timnya di lapangan untuk mengantisipasi kemungkinan bencana susulan.
“Kami masih terus memantau situasi dan menyiapkan peralatan seperti perahu dan perlengkapan penanganan lainnya di lokasi terdampak banjir,” tutupnya.
Pihak berwenang mengimbau kepada warga yang terdampak untuk tetap waspada dan memanfaatkan bantuan yang tersedia sambil terus melakukan koordinasi untuk pemulihan lingkungan dan kebutuhan logistik di lokasi terdampak. (ian/BN/ris)