TANGERANG | TR.CO.ID
Badan Pengurus Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Tangerang melihat peluang bisnis di kawasan Ketapang Urban Aquaculture, termasuk pengolahan bahan dasar pohon mangrove menjadi makanan dan obat-obatan yang dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.
“Kami bersama para pengusaha muda tertarik untuk bersinergi dengan pegiat mangrove di Kabupaten Tangerang guna mendorong produk-produk olahan mangrove agar semakin dikenal dan memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian masyarakat di Kabupaten Tangerang,” ujar Ketua Umum BPC HIPMI Kabupaten Tangerang, M. Agus Mulyana, didampingi Sekretaris Umum Wan Muhamad Ilham dan Bendahara Umum Noval serta jajaran lainnya, saat melakukan penanaman 1.000 pohon mangrove dan kegiatan Family Gathering BPC HIPMI Kabupaten Tangerang di kawasan Ketapang Urban Aquaculture, Kecamatan Mauk, kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Agus menambahkan, BPC HIPMI Kabupaten Tangerang berkomitmen menjaga ekosistem pesisir Kabupaten Tangerang melalui gerakan penanaman 1.000 pohon mangrove.
“Kegiatan penanaman mangrove ini adalah bentuk komitmen HIPMI Kabupaten Tangerang untuk berkontribusi dalam melestarikan ekosistem pesisir, khususnya hutan mangrove, yang sangat bermanfaat dalam pengendalian polusi udara di Kabupaten Tangerang, yang juga termasuk dalam kawasan industri,” jelasnya.
Selain itu, Agus menuturkan bahwa kegiatan yang diikuti oleh seluruh pengurus dan anggota BPC HIPMI Kabupaten Tangerang ini juga menandai kebersamaan HIPMI dalam berkontribusi pada pengembangan kawasan Ketapang Urban Aquaculture (KUA) serta promosi produk olahan mangrove di Kabupaten Tangerang.
“Dalam kesempatan ini, pengurus dan anggota HIPMI Kabupaten Tangerang melakukan penanaman pohon mangrove dan gathering yang menandai kebersamaan kami dengan kembali mendekatkan diri ke alam. Ini juga merupakan potensi ekonomi dan penghilang polutan di Kabupaten Tangerang,” tuturnya.
Agus menambahkan, selain memperkenalkan kawasan Ketapang Urban Aquaculture sebagai kawasan strategis nasional, HIPMI juga akan bersinergi dengan pegiat mangrove untuk mendorong produk-produk olahan mangrove agar semakin dikenal dan berdampak signifikan terhadap ekonomi masyarakat di Kabupaten Tangerang.
“Harapannya, kita bisa menjaga kawasan ini bersama-sama dan menjadikannya peluang bisnis serta investasi yang dapat dimanfaatkan oleh para pengusaha lokal. Kami juga akan mendorong agar produk-produk mangrove kita bisa diekspor,” tambah Agus.
Sementara itu, Abil, salah satu pegiat mangrove di Kabupaten Tangerang, menjelaskan bahwa produksi olahan mangrove di Kabupaten Tangerang sangat beragam, salah satunya adalah olahan mie berbahan daun mangrove.
“Mangrove memiliki banyak manfaat, selain untuk menahan abrasi, juga bisa dimanfaatkan untuk berbagai olahan makanan,” papar Abil. (fj/dam)