JAKARTA | TR.CO.ID
Layanan bank terbesar kedua di Singapura, Oversea-Chinese Banking Corp (OCBC) chaos. Sistem sempat down akibat masalah jaringan, Senin (28/8/2023).
OCBC menyebut masalah jaringan dimulai pada pukul 8.33 pagi waktu setempat. Bank pemberi pinjaman aset terbesar kedua di Asia Tenggara ini juga telah memperingatkan masalah tersebut kepada para nasabah melalui media sosialnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami ingin meyakinkan mereka bahwa uang mereka tetap aman dan data pelanggan terjamin,” kata juru bicara OCBC, seperti dikutip Reuters.
“Kami sedang menyelidiki penyebab masalah teknis ini dan akan memberikan kabar terbaru sesegera mungkin,” tambahnya.
Meski begitu, OCBC mengatakan bahwa layanan ATM, cabang, dan kartunya kembali aktif beberapa saat setelah masalah teknis terjadi. Juru bicara menambahkan bahwa bank bersiaga untuk mengerahkan sumber daya tambahan di cabang-cabang dan memperpanjang jam kerja perbankan cabang untuk mendukung nasabah.
“Kami ingin meyakinkan pelanggan kami bahwa tidak ada data pelanggan yang disusupi dan uang mereka tetap aman,” tambahnya.
Bank mengatakan menghadapi masalah teknis dengan sistem yang berdampak pada saluran perbankan, yang mencakup perbankan seluler dan online, PayNow, ATM. Ini pun termasuk velocity, dan kartu.
Pengumuman di situs OCBC juga menyebutkan bahwa semua layanan perbankan terkena dampaknya. Namun OCBC sempat mengatakan nasabah masih dapat mengunjungi cabangnya untuk transaksi mendesak.
Kasus ini bukan sekali-dua kali terjadi di Singapura. Menurut laporan CNA, pada Mei lalu, layanan perbankan dan pembayaran online DBS terganggu untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari dua bulan.
Penyelidikan awal menghubungkan penyebabnya dengan kesalahan manusia. Setelah dua gangguan layanan tersebut, Otoritas Moneter Singapura (MAS) memberlakukan persyaratan modal tambahan pada pemberi pinjaman terbesar di Singapura.
Bank kini perlu menerapkan pengganda sebesar 1,8 kali pada aset tertimbang menurut risiko untuk risiko operasional,. Sehingga total modal peraturan tambahannya menjadi sekitar SG$1,6 miliar.Jumlah ini naik dari pengganda sebesar 1,5 kali lipat, setara dengan SG$930 juta, yang diberlakukan oleh MAS pada Februari 2022 setelah DBS juga dilanda gangguan besar selama dua hari pada November 2021 silam.