Perekonomian Banten Terus Tumbuh

Rabu, 4 Oktober 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pj Gubernur Banten, Bpk. Al Muktabar

Pj Gubernur Banten, Bpk. Al Muktabar

SERANG | TR.CO.ID

Berdasarkan Berita Resmi Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten pada Senin (2/10/2023), Perekonomian Provinsi Banten terus tumbuh. Indikator makro ekonomi turut menunjukkan kinerja perekonomian Provinsi Banten.

Inflasi Provinsi Banten secara Year on Year (y-o-y) pada bulan September sebesar 2,04 persen. Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP). Dimana, NTP Provinsi Banten pada Bulan September 2023 mengalami kenaikan sebesar 3,34 persen dari NTP bulan sebelumnya. Hal ini dikarenakan naiknya Indeks Harga yang Diterima Petani (It) sebesar 3,73 persen dan naiknya Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,38 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara itu, Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) yang terus naik mencapai 111,76 persen atau naik sebesar 3,65 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya. Kenaikan tersebut juga dlihat dari harga gabah di tingkat petani yang juga mengalami kenaikan pada bulan September 2023. Pada kualitas Gabah Kering Giling (GKG) mengalami kenaikan sebesar 7,16 persen dan kenaikan pada kualitas Gabah Kering Panen (GKP) sebesar 10,14 persen.

Tidak hanya itu, pertumbuhan ekonomi di Provinsi Banten juga bisa dilihat dari aktivitas Ekspor dan Impor. Menurut catatan BPS, nilai ekspor Banten Agustus 2023 naik 4,91 persen dibanding bulan sebelumnya, yaitu dari US$1,02 miliar menjadi US$1,07 miliar. Sedangkan Nilai impor Banten pada Agustus 2023 naik 2,38 persen dibanding bulan sebelumnya, yaitu dari US$2,89 miliar menjadi US$2,96 miliar.

Perkembangan ekspor dan impor itu dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten pada 02 Oktober 2023 melalui Berita Resmi Statistik No. 51/10/36/Th.XVII.

Peningkatan ekspor tersebut disebabkan oleh ekspor nonmigas bulan Agustus 2023 yang naik sebesar 5,13 persen dari US$1,01 miliar menjadi US$1,06 miliar yang berasal dari golongan barang alas kaki (HS 64) yaitu mencapai US$209,48 juta. Sedangkan Negara tujuan ekspor nonmigas terbesar di Tiongkok dengan nilai ekspor US$164,92 juta dan terbesar kedua di Negara Amerika Serikat dengan nilai ekspor US$151,68 juta.

Baca Juga:  Pemkab Lebak Berhasil Turunkan Inflasi Menjadi 2.10 Persen

Sedangkan pada sektor industri dan sektor pertambangan dan lainnya mengalami peningkatan, yaitu pada sektor industri pengolahan naik sebesar US$52,19 juta (5,24 persen) serta sektor pertambangan dan lainnya sebesar US$0,021 juta (21,25 persen).

Lebih lanjut, peningkatan nilai ekspor yang terjadi pada sektor industri pengolahan tersebut sepertinya berkaitan erat dengan meningkatnya ekspor golongan utama barang nonmigas Agustus 2023 yang termasuk produk-produk dari sektor industri pengolahan.

Pangsa ekspor nonmigas pada bulan Januari hingga Agustus 2023 menurut sektor masih didominasi oleh sektor industri pengolahan, yaitu sebesar 97,24 persen. Pangsa ekspor sektor industri pengolahan untuk periode Januari-Agustus 2023 sedikit meningkat dibanding periode kumulatif yang sama tahun lalu yakni dari 97,15 persen naik menjadi 97,24 persen.

Sedangkan pada perkembangan impor, BPS Provinsi Banten menyajikan data dari Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai (KPPBC) Provinsi Banten mengungkapkan nilai impor Banten pada bulan Agustus 2023 mengalami kenaikan menjadi 2,38 persen dibanding bulan sebelumnya, yaitu dari US$2,89 miliar menjadi US$2,96 miliar. Peningkatan ini disebabkan oleh naiknya impor migas dan nonmigas. Nilai impor nonmigas naik sebesar 1,15 persen dari US$2.411,72 juta pada bulan sebelumnya, menjadi US$2.439,46 juta.

Begitu juga dengan nilai impor migas, mengalami peningkatan sebesar 8,57 persen menjadi US$518,71 juta apabila dibanding bulan sebelumnya sebesar US$477,78 juta.

Begitu juga pada komoditi nonmigas terjadi peningkatan nilai impor sebesar 1,15 persen menjadi US$2,44 miliar apabila dibanding bulan sebelumnya. Nilai impor nonmigas terbesar Agustus 2023 berasal dari mesin dan peralatan listrik (HS 85) yang mencapai US$552,35 juta. Sedangkan Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar pada Agustus 2023 adalah Tiongkok dengan nilai impor sebesar US$387,26 juta.

Baca Juga:  Pendaftaran Pemilihan Duta Baca 2024 Sudah Dibuka

Lebih lanjut, nilai impor menurut golongan penggunaan barang Agustus 2023 dibanding bulan sebelumnya mengalami peningkatan pada nilai pada bahan baku/penolong sebesar US$21,59 juta (1,08 persen) dan barang konsumsi sebesar US$147,36 juta (65,94 persen).

Nilai impor nonmigas untuk sepuluh golongan barang (HS digit) pada Agustus 2023 naik 6,42 persen (US$110,48 juta) dari sebelumnya US$1.720,72 juta menjadi US$1.831,20 juta. Namun pada golongan barang lainnya mengalami penurunan sebesar 11,97 persen. Nilai impor nonmigas terbesar Agustus 2023 berasal dari golongan mesin/peralatan listrik (HS 85) yang mencapai US$552,35 juta, disusul oleh mesin-mesin/pesawat mekanik (84) serta bahan kimia organik (HS 29) dengan nilai impor masing-masing sebesar US$327,77 juta dan US$202,45 juta.

Lebih lanjut, sedangkan negara pemasok barang impor nonmigas terbesar pada Agustus 2023 adalah Tiongkok dengan nilai impor sebesar US$387,26 juta. Diikuti oleh Singapura dan Australia dengan impor masing-masing sebesar US$376,25 juta dan US$248,34 juta, sementara total impor nonmigas dari ASEAN mencapai US$530,90 juta. Bila dibandingkan bulan lalu, sepuluh dari dua belas negara pemasok impor nonmigas memberikan andil terhadap peningkatan impor di Banten.

Peningkatan tertinggi nilai impor nonmigas berasal dari negara Singapura (120,94 persen), Brazil (66,40 persen) dan Taiwan (27,09 persen).

Nilai impor menurut golongan penggunaan barang pada Agustus 2023 dibanding bulan sebelumnya seluruhnya mengalami peningkatan pada barang konsumsi dan bahan baku/penolong. Pada golongan barang konsumsi naik sebesar US$147,36 juta (65,94 persen), golongan bahan baku/penolong sebesar US$21,59 juta (1,08 persen). Sedangkan golongan barang modal mengalami penurunan 15,04 persen atau sebesar US$100,28 juta.

Penulis : Hedi/Haris Sujarsad

Editor : Hmi

Berita Terkait

Warga Lebak Terjangkit HIV
Keren! Indonesia Menjadi Contoh Transformasi Pendidikan Menggunakan Intervensi Teknologi
Perkuat Program Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak
DLH Gelar Bimtek Penerapan Sanksi Lingkungan untuk Umum
KIP Banten Apresiasi Inovasi PPID Kota Tangerang
Pj Bupati Hadiri Pelantikan Pengurus PWI Lebak
Ramai – ramai Mantan Kades Dukung Maesyal – Intan
AKD DPR RI Ditetapkan Sebelum Kabinet Baru Pemerintah Terbentuk
Berita ini 53 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 4 Oktober 2024 - 11:18 WIB

Warga Lebak Terjangkit HIV

Jumat, 4 Oktober 2024 - 11:14 WIB

Keren! Indonesia Menjadi Contoh Transformasi Pendidikan Menggunakan Intervensi Teknologi

Jumat, 4 Oktober 2024 - 11:08 WIB

Perkuat Program Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak

Jumat, 4 Oktober 2024 - 11:04 WIB

DLH Gelar Bimtek Penerapan Sanksi Lingkungan untuk Umum

Jumat, 4 Oktober 2024 - 10:59 WIB

KIP Banten Apresiasi Inovasi PPID Kota Tangerang

Berita Terbaru

Internasional

ITDC Pastikan Kontrak MotoGP Indonesia Berlangsung Hingga 2031

Jumat, 4 Okt 2024 - 11:36 WIB

Bola

Kylian Mbappe Gagal Bersinar

Jumat, 4 Okt 2024 - 11:34 WIB

Selebritis

Syifa Hadju Malu-malu

Jumat, 4 Okt 2024 - 11:27 WIB

Daerah

Sat Reskrim Buru Otak Kejahatan Begal di Kawasan Bandara

Jumat, 4 Okt 2024 - 11:24 WIB