SUKABUMI | TR.CO.ID
Penjabat (Pj) Walikota Tangerang, Dr. Nurdin, didaulat menjadi narasumber dalam acara Healthy Cities Summit (HCS) ke-6 tingkat nasional yang diselenggarakan di Pelabuhanratu, Sukabumi, dari tanggal 28 hingga 31 Juli 2024.
Penunjukannya sebagai narasumber dalam pertemuan Forum Kabupaten/Kota Sehat tingkat nasional ini tidak terlepas dari berbagai pencapaian Kota Tangerang dalam mengelola kesehatan dan lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Salah satu prestasi yang menonjol adalah penghargaan Swasti Saba Wistara, predikat tertinggi dalam bidang kesehatan yang diberikan pemerintah pusat kepada kabupaten/kota yang berhasil memenuhi sejumlah syarat sebagai daerah sehat.
Dalam kesempatan tersebut, Dr. Nurdin berbagi pengalaman mengenai pengelolaan kota sehat di Kota Tangerang. Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang telah mencanangkan 44 program untuk mewujudkan Kota Tangerang Sehat. Beberapa di antaranya adalah Program Cageur Jasa (Pelayanan Kesehatan Jemput Bola), Bedah Rumah, Beasiswa Pendidikan, dan Program Sekolah Gratis di sekolah negeri dan swasta.
“Misalnya, untuk sekolah kita ada program Adiwiyata, Sekolah Inklusi agar anak dengan keterbatasan juga bisa mengikuti pendidikan di sekolah umum,” tutur Dr. Nurdin pada Senin (29/07).
“Selain itu, kami memberikan beasiswa untuk anak-anak kurang mampu hingga perguruan tinggi, termasuk juga sekolah gratis untuk sekolah swasta, tidak hanya sekolah negeri,” lanjutnya.
Mantan Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemendagri ini juga menambahkan bahwa dalam rangka memperkuat mental para pelajar, Pemkot Tangerang memiliki program Pelajar Tangerang Mengaji. Program ini mengajak para pelajar untuk mengaji bersama sebelum memulai kegiatan belajar di sekolah.
“Kami juga mendorong program Pelajar Tangerang Mengaji untuk menguatkan mental anak-anak di Kota Akhlakul Karimah,” ungkapnya.
Selain itu, Dr. Nurdin menjelaskan bahwa Pemkot Tangerang memberikan perhatian pada sektor pangan melalui program Urban Farming dan Bazar Murah, serta program pengawasan dan pemeriksaan makanan melalui Saka POM yang melibatkan para pelajar.
“Kami melibatkan pelajar dalam pengawasan makanan sehat lewat Saka POM. Kami juga mendorong Urban Farming untuk ketahanan pangan,” tandasnya. (ris/dam)