TANGERANG | TR.CO.ID
Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) akan menggelar Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di seluruh posyandu di Kota Tangerang mulai 1 hingga 30 Juni mendatang.
Kegiatan ini merupakan respons terhadap surat dari Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri yang menginstruksikan pelaksanaan kegiatan serupa di daerah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mugiya Wardhany, Pelaksana Harian Dinkes Kota Tangerang, mengungkapkan bahwa intervensi ini menargetkan 85.474 balita di Kota Tangerang untuk diukur dan data mereka dimasukkan ke dalam aplikasi SiData dan e-PPGBM. Pengukuran pertumbuhan, termasuk berat badan, panjang atau tinggi badan, akan dilakukan di 100% posyandu di setiap kelurahan.
“Hasil pengukuran akan langsung diinput ke dalam SiData oleh kader posyandu pada hari yang sama. Setelah itu, data akan diunggah ke aplikasi e-PPGBM oleh petugas puskesmas untuk diintervensi lebih lanjut pada anak-anak yang terindikasi stunting,” ungkap Mugi, Kamis (30/5/2024).
Kegiatan ini meliputi pendataan, edukasi, dan pengukuran balita dan ibu hamil di posyandu. Selain itu, disiapkan juga pendampingan screening calon pengantin serta intervensi lanjutan untuk ibu hamil dan balita yang mengalami masalah gizi ke Rumah Sakit dengan BPJS. Monitoring dan evaluasi dilakukan untuk memastikan hasil pengukuran masuk ke dalam sistem e-PPGBM.
Data menunjukkan bahwa prevalensi stunting pada balita di Kota Tangerang mengalami penurunan dari 19,1% pada tahun 2018 menjadi 11,8% pada tahun 2022. Namun, terjadi kenaikan pada tahun 2023 mencapai 17,6%, meskipun masih di bawah angka Provinsi Banten (24%) dan nasional (21,5%).
Dengan adanya kegiatan intervensi serentak ini, diharapkan prevalensi stunting pada balita di Kota Tangerang dapat dikendalikan dan mengarah pada penurunan yang signifikan dalam waktu dekat. (ali/TR)