Warga Diimbau Intensifkan Pembuatan Biopori

Rabu, 1 November 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Hadapi Musim Penghujan

TANGERANG | TR.CO.ID

Masyarakat diajak untuk turut serta berperan aktif dalam mencegah terjadinya banjir saat musim hujan. Salah satunya, mengintensifkan pembuatan lubang biopori di pemukiman warga, khususnya yang kerap dilanda banjir. Demikian dikatakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang, Tihar Sopian, Selasa (31/10/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Dengan membuat lubang biopori di pekarangan rumah, dapat membantu meresapkan air hujan ke dalam tanah dengan lebih cepat. Sehingga hal itu bisa mengurangi genangan air yang dapat menyebabkan terjadinya banjir,” ujarnya.

Diutarakan, membuat biopori adalah langkah kecil yang dapat diambil oleh masyarakat dalam pelestarian lingkungan yang berkelanjutan.

“Kita dapat dengan membuat biopori di halaman rumah, untuk mengurangi risiko banjir, meningkatkan kualitas air tanah, dan menyuburkan tanah,” tuturnya.

Baca Juga:  Festival Budaya Kota Tangerang 2023 Segera Hadir

Lebih lanjut dirinya mengungkapkan, bagaimana cara membuat biopori di halaman rumah, yakni dengan menyiram terlebih dahulu tanah yang menjadi lokasi biopori, agar lebih lunak dan mudah untuk dilubangi. Setelah itu lubangi tanah menggunakan bor tanah dengan kedalaman 80 hingga satu meter dan diameter 10 hingga 30 cm. Serta pastikan saat melakukan pengeboran dengan posisi tegak lurus.

“Jika sudah selesai, lapisi lubang menggunakan pipa PVC yang ukurannya sama dengan diameter lubang. Dan pastikan pipa tersebut juga sudah diberikan banyak lubang, kemudian isi dengan sampah organik seperti daun, rumput, kulit buah-buahan, dan sampah yang berasal dari tanaman lainnya. Setelah itu tutup lubang menggunakan kawat besi, atau bisa juga memakai tutup pipa PVC yang sudah dilubangi terlebih dahulu,” ungkapnya.

Baca Juga:  Rumah Warga Cibeber Ambruk, Akibat Longsor

Tak hanya itu, masyarakat juga dapat mengisi sampah organik secara bertahap setiap lima hari sekali sampai penuh. Biarkan selama tiga bulan hingga sampah tersebut berubah menjadi kompos. “Setelah itu, angkat kompos yang sudah jadi dari lubang biopori, dan lubang siap diisi kembali dengan sampah yang baru. Kompos pun siap digunakan untuk memupuk tanaman yang ada di halaman rumah,” ucapnya.

Ia pun berharap, masyarakat dapat ikut melakukan mitigasi musim penghujan. Yakni, melakukan upaya nonstruktural penanganan banjir. “Mulai dari pembuatan lubang serapan biopori, sumur resapan komunal warga, penanaman pohon dan budaya membuang sampah pada tempatnya,” tandasnya. (*)

Penulis : Cng

Editor : Haris Sujarsad

Berita Terkait

PERUMDAM TKR Paparkan Kinerja dan Cakupan Pelayanan Air Bersih kepada Komisi II DPRD
UMSK 2025 Bakal Direvisi
Bappeda Pandeglang Undang Perguruan Tinggi Bahas Pengentasan Kemiskinan Ekstrim
Revitalisasi Pasar Anyar Kota Tangerang Hampir Rampung Pedagang Sambut Antusias
Tabrani Dilantik Jadi Dirjen Pengembangan Ekonomi di Kemendes
Kepala Daerah Terpilih Tak Dapat Mobil Dinas Baru
Pj Bupati Resmikan Gerai Dekranasda Untuk Promosi Produk Lokal dan UMKM
Pemkot Tangerang Catat Capaian Serapan Mencapai 94,31% APBD 2024
Berita ini 60 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 17 Januari 2025 - 23:22 WIB

PERUMDAM TKR Paparkan Kinerja dan Cakupan Pelayanan Air Bersih kepada Komisi II DPRD

Jumat, 17 Januari 2025 - 11:13 WIB

UMSK 2025 Bakal Direvisi

Jumat, 17 Januari 2025 - 11:02 WIB

Bappeda Pandeglang Undang Perguruan Tinggi Bahas Pengentasan Kemiskinan Ekstrim

Jumat, 17 Januari 2025 - 10:55 WIB

Revitalisasi Pasar Anyar Kota Tangerang Hampir Rampung Pedagang Sambut Antusias

Jumat, 17 Januari 2025 - 10:14 WIB

Kepala Daerah Terpilih Tak Dapat Mobil Dinas Baru

Berita Terbaru

Pemerintahan

UMSK 2025 Bakal Direvisi

Jumat, 17 Jan 2025 - 11:13 WIB

Sport

India Open 2025 Gregoria Melaju ke Perempat Final

Jumat, 17 Jan 2025 - 10:41 WIB