BANDUNG | TR.CO.ID
Indonesia terus memperkuat posisinya di sektor farmasi global dengan memperluas distribusi vaksin ke Timur Tengah melalui kerja sama strategis. Langkah konkret dalam inisiatif ini diwujudkan dengan penandatanganan Memorandum Saling Pengertian (MoU) antara PT Biofarma dan Arabio, perusahaan farmasi terkemuka asal Arab Saudi.
Dirjen Farmasi dan Alat Kesehatan, Lucia Rizka Andalusi, menyampaikan bahwa kerja sama ini bertujuan meningkatkan kapasitas produksi dan distribusi vaksin di kawasan Timur Tengah. MoU tersebut ditandatangani dalam rangkaian kunjungan Kementerian Kesehatan Arab Saudi ke Indonesia guna mempererat hubungan bilateral dengan PT Biofarma.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebagai salah satu produsen vaksin terbesar di Indonesia, PT Biofarma telah mendistribusikan produknya ke lebih dari 150 negara di seluruh dunia. Dengan adanya kemitraan ini, PT Biofarma diharapkan dapat memperluas cakupan distribusi dengan membangun fasilitas produksi vaksin di Arab Saudi. Kehadiran fasilitas ini akan menjadi pusat suplai vaksin bagi negara-negara di Timur Tengah dan sekitarnya.
Dukungan Global dalam Pemberantasan Polio
Selain memperluas distribusi vaksin, kerja sama ini juga berkontribusi pada upaya global dalam pemberantasan polio. Pemerintah Arab Saudi baru-baru ini meluncurkan program pendanaan untuk mendukung inisiatif PBB dalam eradikasi polio. Dalam program ini, Biofarma diharapkan dapat menjadi pemasok utama vaksin polio guna mendukung pencapaian target kesehatan dunia.
Direktur Utama PT Biofarma, Shadiq Akasya, menyampaikan optimisme atas kemitraan ini.
“Kami berharap kerja sama ini tidak hanya memperluas distribusi vaksin kami, tetapi juga membawa manfaat lebih luas bagi kesehatan masyarakat global,” ujar Shadiq.
Transfer Teknologi dan Kolaborasi Pendidikan
Kerja sama antara PT Biofarma dan Arabio tidak hanya terbatas pada distribusi vaksin, tetapi juga mencakup transfer teknologi dalam produksi vaksin anak serta produk farmasi lainnya. Proses transfer teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas produksi vaksin dan mempercepat distribusinya ke berbagai negara.
Sebagai bagian dari kunjungan ke Indonesia, rombongan Kementerian Kesehatan Arab Saudi juga meninjau Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Bandung, terutama Laboratorium OSCE Keperawatan. OSCE (Objective Structured Clinical Examination) merupakan metode ujian klinis yang digunakan untuk menguji keterampilan mahasiswa keperawatan dalam berbagai prosedur medis.
Selain itu, Poltekkes Bandung juga memperkenalkan program pendidikan internasionalnya yang mencakup kelas bahasa Arab, Jepang, dan Jerman. Program ini menjadi bagian dari inisiatif untuk mempererat kerja sama dalam bidang pendidikan keperawatan dan kesehatan dengan negara-negara di Timur Tengah.
Kementerian Kesehatan Arab Saudi menunjukkan ketertarikannya terhadap potensi kolaborasi lebih lanjut dalam sektor pendidikan kesehatan, dengan harapan dapat meningkatkan kualitas tenaga medis di kawasan tersebut. Kedua negara berkomitmen untuk terus mempererat kerja sama dalam upaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di bidang kesehatan.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui 1500-567, SMS 081281562620, atau email kontak@kemkes.go.id. (net)