JAKARTA | TR.CO.ID
Inflasi di Jakarta pada April 2024 yang mencapai 0,26 persen secara bulanan, salah satunya dipengaruhi naiknya harga bawang merah.
“Pada April 2024, DKI Jakarta mengalami inflasi bulanan (month to month) 0,26 persen, relatif lebih rendah dibandingkan Maret,” kata Plt. Kepala BPS DKI Jakarta Dwi Paramita Dewi dalam tayangan melalui akun YouTube BPS DKI Jakarta, kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dwi merinci inflasi pada April 2024 lebih rendah dibandingkan bulan Maret 2024 yang mencapai 0,37 persen, serta lebih rendah dibandingkan April 2023 sebesar 0,40 persen.
Kelompok penyumbang inflasi pada April 2024 berasal dari perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,32 persen dengan andil 0,09 persen.
Dari kelompok tersebut, komoditas utama penyumbang inflasi antara lain emas perhiasan yang mengalami peningkatan sebesar 7,02 persen; tarif pesawat 6,34 persen dan tarif angkutan antarkota 15,01 persen.
Selain itu, bawang merah juga menjadi komoditas yang mengalami kenaikan harga tertinggi sebesar 22,10 persen dengan andil terhadap inflasi bulanan sebesar 0,07 persen.
Di sisi lain, terdapat sejumlah komoditas pangan yang menghambat laju inflasi, yakni cabai merah yang mengalami deflasi sebesar 28,4 persen; beras 1,64 persen; telur ayam ras 6,14 persen dan cabai rawit yang turun 18,35 persen.
Adapun jika dilihat secara tahunan, Jakarta mengalami inflasi sebesar 2,11 persen pada April 2024. Tingkat inflasi tahunan Jakarta juga mengalami penurunan dibandingkan April 2023 yang mencapai 3,69 persen.
Pada inflasi tahunan, komoditas utama yang menyumbang inflasi antara lain beras yang mengalami kenaikan besar 18,19 persen; emas perhiasan 17,67 persen; daging ayam ras sebesar 10,87 persen, serta kenaikan tertinggi tomat yang mencapai 59,21 persen.(JR)