LEBAK | TR.CO.ID
Kabupaten Lebak dinobatkan menjadi daerah Kreatif yang pertama di Provinsi Banten oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia. Penobatan tersebut diberikan setelah Kementrian menilai jika industri Kreatif di Lebak dinilai paling berkembang di Provinsi Banten.
Kepala Dinas Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Lebak, Imam Rismahayadi membenarkan, jika Lebak dinobatkan sebagai daerah Kreatif di Provinsi Banten. Kata Imam, untuk mendapatkan predikat tersebut dibutuhkan proses yang sulit dan panjang, karena sejak tahun 2021 pihaknya telah melalukan uji petik yang digelar Kementrian, kemudian pada tahun 2022 lalu, Kemenkraf RI secara sah dan penuh legitimasi menobatkan Lebak menjadi daerah Kreatif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kita sudah dinobatkan sebagai daerah yang kreatif sejak tahun lalu, dan ini menjadi sebuah kebanggaan tentunya, karena kita yang pertama mendapatkan memperolehnya di Provinsi Banten,” kata Imam Rismahayadin, Kamis (24/08/2023).
Kata Imam, sebenarnya di Banten ada tiga daerah yang mengikuti uji petik, yakni Lebak, Cilegon dan Tangsel, kemudian pihak Kemenparekraf hanya menetapkan Lebak saja sebagai daerah Kreatif.
Penobatan tersebut menurut Imam lagi ditentukan oleh beberapa indikator dan sub sektor unggulan yang menjadi penggerak ekonomi kreatif suatu daerah dan Lebak menetapkan sektor Kriya, yang menjadi penggerak utama sub sektor lainnya yang mendorong pengembangan destinasi pariwisata.
Lanjut Imam, sektor Kriya yang diajukan Lebak berupa dan terlibat langsung dalam pembentukan program daerah Kreatif adalah Tenun Baduy, Batik Lebak hingga produk kerajinan tangan pembuatan gitar berbahan kayu.
“Sektor Kriya yang kita tampilkan benar benar dinilai menjadi penggerak ekonomi kreatif bagi pembangunan daerah. Banyak yang tenaga kerja yang terlibat di sana, lihat saja produksi tenun baduy, batik Lebak dan kerajinan tangan pembuatan gitar dari kayu, berapa tenaga kerja yang diserah oleh pelaku kreatif sektor kriya, serta hasil produknya bisa ditampilkan diberbagai destinasi wisata, sehingga perputaran ekonominya dapat saling keterkaitan,” ucap Imam.
Pada bagian lain, Iim Halimi, praktisi UMKM asal Lebak memberikan apresiasi atas pemberian predikat daerah kreatif pertama di Banten. Apalagi kata dia, produk kreatifitas yang ditunjukan Lebak kepada Kemenparekraf benar-benar produk yang menjadi andalan para pelaku UMKM.
“Batik Lebak, Gitar Kayu dan Tenun Baduy merupakan kerajinan tangan yang paling di cari oleh pengunjung yang datang ke Lebak. Bahkan permintaan keluar daerah pun sangat tinggi, sehingga para pelaku UMKM nya bisa menjadikan mata pencaharian sehari hari, jadi wajar jika Lebak dinobatkan sebagai daerah kreatif yang pertama di Banten,” kata Iim. (Eem/ris)