Pemerintah harus Bersikap Humanis hadapi Penolak Hasil Pemilu 2024

Selasa, 19 Maret 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA | TR.CO.ID

Pemerintah seharusnya bersikap humanis kepada kelompok massa yang akan menggelar demonstrasi menolak hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

“Pemerintah sikapnya ya misalnya tidak melakukan tindakan tindakan represif, tetap harus mengayomi,” kata Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Survei dan Polling Indonesia (SPIN) Igor Dirgantara kemarin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Igor, pergerakan massa turun ke jalan untuk menolak hasil rekapitulasi nasional Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mungkin akan terjadi.

Namun untuk menghindari peristiwa bentrok antar massa dan kepolisian seperti yang terjadi pada Pemilu 2019, pihak demonstran juga tidak diperkenankan bersikap anarkis.

Hal tersebut dinilai dapat memicu konflik di tengah demonstrasi yang berujung bentrok antara massa dan kepolisian.

“Masyarakat menyikapi hasil rekapitulasi harus melakukannya dengan tertib, tidak anarkis. Karena tindakan anarkis pasti akan disikapi dengan tindakan yang sifatnya pengamanan,” kata dia.

Baca Juga:  Imigrasi Tangerang Sabet Penghargaan Unit Kerja Pelayanan Publik Bersasis HAM

Igor bahkan menganjurkan masyarakat yang tidak senang dengan hasil rekapitulasi untuk menggugatnya sesuai dengan jalur hukum seperti Mahkamah Konstitusi (MK).

“Misal perselisihan suara pasti jalurnya di MK kemudian kalau pelanggaran di Bawaslu dan kode etik di Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP),” kata dia.

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto mengatakan pihaknya telah mendeteksi gelombang massa yang akan turun ke jalan untuk menolak hasil pemilu.

Gelombang massa itu yang diperkirakan akan muncul selama proses bahkan setelah hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) selesai.

“Saya sampaikan skalanya masih kecil dan memang kecil menuju sedang,” kata dia saat jumpa pers di kantor Menko Polhukam, Jakarta Pusat, Jumat (15/3).

Baca Juga:  Program Mapan Tako Pemdes Diluncurkan

Laporan itu didapat Hadi ketika dirinya berkoordinasi dengan pihak Badan Intelijen Negara (BIN) dan Badan Intelijen Strategis (BAIS).

Hadi pun tidak menjelaskan secara rinci identitas kelompok massa yang dimaksud. Dia hanya memastikan pihaknya telah melakukan antisipasi dengan meredam gelombang massa tersebut.

“Kami juga terus mengantisipasi dengan kepolisian dan TNI untuk bisa mencegah mengamankan supaya tidak terjadi eskalasi yang lebih besar,” kata dia.

Terkait proses rekapitulasi, Hadi yakin KPU akan menyelesaikan penghitungan tingkat nasional tepat waktu yakni tanggal 20 Maret ini.

Hadi pun akan terus berkoordinasi dengan KPU untuk memastikan proses rekapitulasi berjalan aman dan lancar.(JR)

Berita Terkait

Yandri Susanto Masuk Jadi Menteri Terbaik dalam Kinerja 100 Hari Kerja
HUT Ke-17, DPD Partai Gerindra Banten Sediakan Makan Siang Gratis
60.663 Kendaraan Lulus Uji Kelayakan, Tahun 2024
Terobosan Mendes PDT Soal Dana Desa, Yandri Susanto: Transparan Bagi Semua Pihak
Disbudpar Usulkan Tiga Warisan Budaya Tak Benda di 2025
Hibah Tak Bisa Sembarangan, Benyamin: Harus Berdampak Nyata
Job Fair Safari Pembangunan, 241 Pelamar Luar Kota Tangerang Manfaatkan Kesempatan Kerja
Pj Gubernur Lepas Delegasi PWI Banten Hadiri HPN di Banjarmasin
Berita ini 16 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 7 Februari 2025 - 16:45 WIB

Yandri Susanto Masuk Jadi Menteri Terbaik dalam Kinerja 100 Hari Kerja

Jumat, 7 Februari 2025 - 15:53 WIB

HUT Ke-17, DPD Partai Gerindra Banten Sediakan Makan Siang Gratis

Jumat, 7 Februari 2025 - 11:09 WIB

Terobosan Mendes PDT Soal Dana Desa, Yandri Susanto: Transparan Bagi Semua Pihak

Jumat, 7 Februari 2025 - 10:40 WIB

Disbudpar Usulkan Tiga Warisan Budaya Tak Benda di 2025

Jumat, 7 Februari 2025 - 10:08 WIB

Hibah Tak Bisa Sembarangan, Benyamin: Harus Berdampak Nyata

Berita Terbaru