TANGERANG | TR.CO.ID
Dua praktisi hukum terkemuka di Kabupaten Tangerang, Deni Umbara dan Rubani, melaporkan dugaan politik uang yang videonya viral beberapa hari terakhir ke Bawaslu Kabupaten Tangerang dan Sentra Gakumdu pada Jumat (13/9/2024). Mereka menegaskan bahwa laporan tersebut didasari panggilan nurani, tanpa keterkaitan dengan pasangan calon manapun, untuk menjaga integritas demokrasi di Tangerang.
“Kami melapor atas nama pribadi, tidak ada embel-embel organisasi atau afiliasi dengan salah satu paslon,” jelas Deni Umbara kepada wartawan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam kesempatan yang sama, Deni menegaskan pentingnya edukasi politik kepada masyarakat. “Money politic adalah strategi politik kotor yang mencederai demokrasi, dan kita harus lawan praktik semacam ini,” bebernya.
Deni menyampaikan keprihatinannya atas video yang menunjukkan pembagian uang dan sembako. “Kemiskinan tidak boleh dieksploitasi demi kepentingan sesaat. Apa kita tega memanfaatkan saudara-saudara kita yang kurang beruntung hanya demi kemenangan Pilkada?,” paparnya.
Praktik politik uang, lanjutnya, selain merusak demokrasi juga dapat terindikasi sebagai pelanggaran pidana Pemilu.
Sebelumnya, sebuah video viral memperlihatkan warga, mayoritas perempuan, mengantre di luar sebuah acara, membawa satu liter minyak goreng dan uang Rp 20 ribu. Warga tersebut juga tampak memegang stiker bergambar pasangan calon bupati dan wakil bupati Tangerang, Mad Romli Irvansyah. Aksi tersebut diduga terjadi di Kecamatan Gunung Kaler saat kunjungan Mad Romli, bakal calon Bupati Tangerang.
Sementara itu Ketua Tim Pemenangan pasangan Mad Romli-Irvansyah pada Pilkada Kabupaten Tangerang 2024, Barhum saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa video yang beredar dalam aplikasi pesan tentang pembagian uang dan minyak goreng bukanlah tim suksesnya.
Sebab kata Barhum, pihaknya sudah melakukan kroscek dan investigasi ke daerah tersebut bahwa video tersebut bukan dilakukan oleh tim pemenangan Mad Romli-Irvansyah, meskipun ada stiker bergambar pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati.
Sudah saya cek melalui tim kami yang berada di Desa Bakung, Kecamatan Kronjo bahwa itu bukan kegiatan tim pemenangan, terang Barhum, kepada Harian Tangerang Raya.
Kata Barhum, pihaknya menghindari money politic karena tidak mencerdaskan masyarakat. Beredarnya video tersebut, sambung dia, bisa saja dilakukan oleh pihak-pihak ternet. Kami gak tau orang yang berada dalam video tersebut, katanya
Bisa saja, kata Barhum, ketika acara Mad Romli selesai ada oknum yang terindikasi melakukan black campaign dengan mem-videokan pembagian minyak goreng dan uang.
Sekali lagi saya tegaskan bahwa itu bukan timnya, pungkas Barhum. (dam/ris)