LEBAK | TR.CO.ID
Pengusaha tempe di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, terpaksa mengambil langkah drastis dengan mengurangi ukuran kemasan tempe mereka dalam beberapa hari terakhir. Langkah ini diambil menyusul kenaikan harga kedelai yang signifikan.
Seorang pengusaha tempe, menyatakan bahwa pengurangan ukuran tempe merupakan tindakan yang tidak diinginkan namun diperlukan untuk menghindari kerugian finansial.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Dengan terpaksa, kami harus mengurangi ukuran tempe karena harga kedelai naik tetapi harga jual tempe tetap. Ini agar bisa mengatasi lonjakan harga kedelai,” katanya, kemarin.
Menurutnya, pengurangan ukuran tempe menjadi langkah yang tidak terelakkan karena harga kedelai yang semula Rp 10 ribu naik menjadi Rp 13 ribu per kilogramnya.
“Jika kami tidak mengurangi ukuran tempe dengan harga kedelai yang naik, kami khawatir akan mengalami kerugian yang besar,” tambahnya.
Sutari juga menyampaikan keprihatinannya terkait situasi ini, dengan harapan pemerintah bisa melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk menstabilkan harga kedelai.
“Langkah yang kami ambil ini sebagai upaya terbaik menghadapi lonjakan harga kedelai. Kami berharap pemerintah juga turut ambil langkah untuk menyelesaikan masalah ini,” tutupnya.
Penulis : BN
Editor : Haris Sujarsad