JAKARTA | TR.CO.ID
Sejumlah warga yang mengalami penonaktifan KTP Jakarta terpantau mengurus layanan pembuatan KTP Depok. Kebanyak dari mereka sebenarnya masih ingin memiliki KTP Jakarta.
Misalnya Ali (40) warga Tanah Baru, Depok, mengaku, tak ada niatan pindah dari KTP DKI. Namun, ia baru mengurus kepindahan setelah mengecek KTP-nya telah dinonaktifkan lewat laman daring.
“Saya inginnya tetap KTP DKI, karena di sana saya dapat pelayanan kesehatan gratis. Terus semua dokumen juga masih pakai KTP DKI, sertifikat tanah, dan lain-lain. Kemudian ada kuburan keluarga di sana. Kalau gini ya harus merelakan semuanya. Kemarin saya sempat cek dulu ternyata memang sudah nonaktif, baru saya urus yang baru,” ujar Ali di kantor Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat, Senin (29/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Semula , Ali tinggal di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Namun, kini menetap di Depok dan bekerja di Tangerang Selatan. Ia telah memiliki KTP DKI selama 23 tahun.
Keinginan tak pindah dari DKI Jakarta pernah dilakukan yakni menggunakan alamat rumahnya di Jakarta Timur. Namun, upaya itu tak bisa lantaran rumahnya yang berada di Jakarta Timur sedang dikontrakkan pada orang lain.
“Sebetulnya saya punya rumah di Jaktim. Mau pakai KK di sana biar nggak usah pindah ke Depok, tapi ternyata tidak bisa karena rumah di sana dikontrakkan,” jelasnya.
Senada dengan Indra (53), warga Tanah Baru, yang baru saja mengurus KTP Depok setelah KTP DKI Jakarta miliknya nonaktif. Dia bahkan baru mengurus pindah KTP pada hari ini setelah meminta surat pengantar dari kelurahan.
“Kalau saya baru urus hari ini. Ini mau cek ke Dukcapil bagaimana caranya. Tapi tahu KTP non aktif itu sudah sejak Maret. Saya cek lewat Google,” kata Indra.
Indra bersama keluarga awalnya tinggal di Pejaten, Jakarta Selatan. Dia punya rumah di sana, namun kini sudah dijual dan pindah ke Kota Depok. Mereka juga masih bekerja di Jakarta sampai saat ini.
“Saya sekarang tinggal di Depok. Tapi pekerjaan masih di Jakarta. Ini sekeluarga saya pindah. Sebelumnya, KK saya di Pejaten. Itu ngikut sama pak RT, kami juga masih rutin bayar iuran RT,” ucapnya.
Indra mengungkapkan jika sejak awal mereka ingin tetap ber-KTP DKI Jakarta. Alasannya, banyak dokumen kesehatan hingga perbankan masih menggunakan KTP DKI. “Tadinya sih pengennya KTP DKI, karena semua dokumen masih di sana. BPJS, Bank, segala macem. Saya juga asli lahir di sana,” ungkapnya. (jr)