Pandeglang | TR,CO.ID
Rencana pembangunan tower atau Base Transceiver Station (BTS) di Kampung Kadumerak, Kecamatan Karang Tanjung, telah menimbulkan kontroversi di kalangan warga setempat.
Sejumlah warga, termasuk Rijal dan Subita, yang rumahnya berdekatan dengan lokasi rencana pembangunan tower, menolak keras rencana ini. Mereka menegaskan bahwa tidak pernah ada sosialisasi atau pemberitahuan resmi kepada masyarakat sekitar baik dari pihak RT maupun dari perusahaan yang akan membangun tower tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Rijal, warga setempat, menyatakan, “Kami tetap menolak pembangunan tower karena tidak ada sosialisasi yang dilakukan sebelumnya. Keluarga saya bahkan pernah menerima uang tanpa penjelasan yang jelas terkait pembangunan ini. Kami merasa khawatir dengan potensi dampak negatif dari radiasi tower yang akan dibangun,” katanya Selasa, (21/11/2023).
Pendapat serupa juga disuarakan oleh Subita dan 13 keluarga lainnya yang menolak rencana pembangunan tower tersebut. Mereka menegaskan bahwa tidak ada satupun dari mereka yang bersedia menandatangani persetujuan pembangunan tower, karena tidak pernah ada sosialisasi atau pemberitahuan yang jelas.
Namun, Lurah Kadumerak, Ahmad Jubaedi, mengklaim bahwa perijinan untuk pembangunan tower tersebut sudah memperoleh ijin lingkungan dari warga sekitar.
Saat dihubungi melalui selulernya, beliau menyarankan untuk mengonfirmasi kepada RT dan RW setempat untuk informasi lebih lanjut, mengingat peran mereka sebagai perwakilan aparatur pemerintah di tingkat lokal.
Menurut Jubaedi, tinggi tower harus disesuaikan dengan jarak yang aman dari pemukiman warga. Jika terjadi kejadian seperti robohnya tower, jarak yang terdampak oleh jatuhnya tower harus dipertimbangkan.
“Namun, warga yang menolak pembangunan tower tetap menegaskan bahwa tidak ada sosialisasi yang dilakukan terlebih dahulu sebelum rencana ini diumumkan,” katanya.
Hingga berita ini dirilis, Tangerang Raya belum mendapatkan keterangan resmi dari pihak pelaksana pembangunan tower tersebut.
Penulis : ian
Editor : ris