LEBAK | TR.CO.ID
Pemerintah Provinsi Banten, melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) setempat, merinci jenis bencana alam yang memiliki potensi tinggi terjadi di Kabupaten Lebak. Pemaparan ini disampaikan oleh Kepala Bappeda Provinsi Banten, Mahdani, dalam acara Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Lebak 2025-2026. Mahdani menyebutkan sebelas jenis bencana yang mungkin terjadi di Banten, dengan lima di antaranya berfokus di Kabupaten Lebak, yaitu banjir bandang, cuaca ekstrem, gempa bumi, kekeringan, dan tanah longsor.
“Kita tidak berharap bencana terjadi, tetapi berdasarkan potensi jenis bencana, lima di antaranya ada di Lebak,” ujar Mahdani pada pemaparannya, Kamis (23/11/2023).
Mahdani menambahkan bahwa Pemerintah Provinsi Banten telah mengambil langkah-langkah untuk meminimalisir dampak bencana dan melindungi masyarakat. Salah satunya adalah dengan melaksanakan pembangunan yang memperhatikan kondisi alam setempat, sehingga hasil pembangunan menjadi ramah terhadap lingkungan.
“Dengan begitu, untuk meminimalisir dampak yang terjadi akibat bencana alam, maka kita menerapkan konsep pembangunan disesuaikan dengan kondisi alam di lokasi kegiatan,” ujar Mahdani.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Kabupaten Lebak, Yosef Muhammad Holis, menanggapi potensi bencana alam di Lebak sebagai yang paling dominan di Provinsi Banten. Yosef menyatakan bahwa Pemkab Lebak berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, terutama dalam menghadapi potensi bencana.
Pemkab Lebak, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), telah melakukan pemetaan daerah rawan bencana. Selain itu, dengan mengalokasikan anggaran tanggap darurat dan pasca bencana, Pemkab Lebak aktif dalam upaya penanggulangan bencana. Organisasi perangkat daerah (OPD) lainnya juga turut berkontribusi, seperti Dinas Pertanian dan PUPR Lebak yang melakukan kegiatan perbaikan dan pembangunan Embung sebagai upaya konservasi air.
“Berbagai upaya dilakukan Pemkab Lebak untuk menanggulangi bencana, termasuk pengalokasian anggaran tanggap darurat dan pasca bencana,” kata Yosef.
Penulis : Eem
Editor : FJ